Kamis, 21 Juli 2016

Renata (Part 2) : Self Bondage & Slave

Ketika aku menekan tombol on, aku sangat kaget karena getaran yang dihasilkan dalam mode high, karena reflek, aku secara tidak sengaja melemparkan remot tersebut. Aku bingung dan takut, disisi lain getaran yang ditimbulkan sangat kuat dan langsung merangsang bagian klitorisku, aku berteriak karena tidak kuat menahan geli nya.
"Mmmmhhhhh... mhhhhhhh" seluruh badanku langsung gemetar hebat, mataku membelalak, aku mendapat orgasme pertama ku kurang dari satu menit, cairan bening mulai keluar dari vagina ku, disusul rasa geli dan nikmat yang tertahankan, tubuhku bergetar seperti disengat listrik, aku tidak kuat menahan geli di vaginaku, karena sehabis orgasme, vagina ku menjadi sangat sensitif, disentuh saja cukup membuatku menggelinjang, ingin sekali rasanya aku mematikan vibrator sialan ini dan berteriak meminta tolong, namun semua itu mustahil, badanku bergetar tidak karuan, aku menggoyangkan pinggangku dan berharap vibrator itu copot, namun sia-sia, dan es yang membekukan kunci ku belum cair sama sekali, karena dinginnya udara pada malam hari. Aku berteriak dan meronta-ronta seperti orang gila dan berharap ada yang menolong untuk mematikan vibrator ini, rasa geli yang tidak bisa ditahan lagi, sulit diungkapkan dengan kata-kata, bagi kalian para wanita yang sudah pernah merasakan getaran vibrator bermode high, pasti mengerti bagaimana geli nya vagina kalian, dan pasti kalian akan bertingkah seperti orang gila, meronta-ronta dan berteriak. Tidak terhitung berapa kali aku sudah orgasme, badanku masih bergetar karena terus-terusan dirangsang oleh vibrator, dan aku sudah tidak bergerak lagi karena lemas, vaginaku sudah mulai ngilu dan mati rasa. Dan kandangku kini dibanjiri oleh cairan yang keluar dari vagina ku, dan akhirnya akupun tidak sadarkan diri.


--------------------------------------------------------------------

Waktu itu hari sudah siang, dan aku dibangunkan oleh sinar matahari yang menyilaukan. Dan aku baru ingat kalau aku tertidur di dalam kandang dalam posisi yang masih terikat. Aku melihat sekeliling dan aku kaget, karena cairan dari vaginaku yang cukup banyak menggenangi kandang, seluruh tubuhku masih lemas dan mati rasa, vibrator ini masih bergetar namun pelan, mungkin karena baterai nya mau habis pikirku. Dan kini es yang membekukan kunci ku sudah mencair, dengan sangat hati-hati aku mulai membuka borgol di tangan dan kaki, disusul yang lainnya. Klitoris ku terlihat memerah dan membengkak, lalu aku mencoba berdiri, dan saat aku menyentuh klitoris ku, tubuhku langsung lemas dan jatuh, aku langsung bangkit dan menuju kedalam rumah.

--------------------------------------------------------------------

Hari ini aku tidak ada jadwal perkuliahan. Sambil menikmati makanan, aku kembali membaca-baca thread yang berhubungan dengan bondage, karena aku baru tau ada aliran semacam ini. "Aku gak akan pernah ngelakuin self bondage lagi pake vibrator" gerutu ku dalam hati. Karena takut kejadian yang sama terulang. Setelah lagi asik-asik membaca, aku dibuat bingung dengan kategori di forum tersebut yang berjudul "Slave" karena yang aku tau, slave itu adalah budak. "Apa yang mereka lakuin sama budak?" Tanyaku, tanpa berfikir panjang, aku langsung klik kategori tersebut, dan melihat pemandangan yang sama dengan video bondage ku yang kemarin, namun yang membedakan adalah disitu terlihat seseorang wanita lainnya yang sedang memegang cambuk, dan aku baru paham kalau yang dimaksud budak itu adalah budak untuk seks, bukan budak untuk bekerja. Melihat video itu libido naik lagi, ingin sekali rasanya masturbasi namun sepertinya mustahil, vagina ku masih terasa ngilu karena vibrator sialan itu. Lalu aku berfikir, "gimana caranya aku mendapatkan slave ku". Lalu aku scroll kebawah untuk membaca komentarnya dan secara tidak sengaja menemukan jawabanku. Disitu terlihat ada seorang wanita bernama Zahra menuliskan komentar "Ada yang mau jadi master saya? Saya siap asal biaya hidup saya ditanggung"
"Wah, rezeki nih" pikirku dalam hati. Tanpa basa basi, aku langsung menghubungi nya via skype, yang nggak tau skype, jadi skype itu aplikasi video call. Dan tiba-tiba dilayar laptopku muncul sesosok wanita manis, berlesung pipi, berambut hitam panjang yang sedang menyapaku dengan senyum ramahnya.
Zahra : "Halo kak.."
Aku : "Halo juga, ini Zahra kan?"
Zahra : "Iya kak, kok kakak tau nomer telfon dan skype aku?"
Aku : "Iya kamu yang komentar pengen jadi slave itu kan?" Mendengar perkataanku barusan, Zahra langsung tertunduk, sepertinya karena dia malu.
Aku : "udah gausah mali, gimana kamu udah dapet masternya?"
Zahra : "mmm udah sih kak"
Aku : "yah padahal aku minat lho"
Zahra : "serius kak?" Wajah zahra begitu bersemangat dan sesekali melempar senyum manisnya kepadaku.
Aku : "iya, tapi berhubung kamu udh dapet, ya mau gimana lagi.. udahh dulu ya, byee.."
Zahra : "tunggu kak..."
Aku : "iya kenapa?"
Zahra : "karena aku dapet master cowok, jadinya takut, kayaknya mendingan sama kakak deh"

Setelah melalui obrolan yang begitu panjang, yang aku tau dia berdomilisi di kota kembang, dan aku sendiri berada di ibukota, dan setelah aku tanya kenapa dia ingin jadi slave, dia mengatakan karena dia capek harus bekerja untuk biaya sekolah, ibu nya seorang TKW, dan bapaknya entah kemana, mendengar cerita itu aku jadi sedih dan kasihan, karena masa laluku yang begitu kelam juga seperti dia. Akhirnya kami bertukar pin bb dan aku berjanji akan menjemputnya hari ini juga.
Aku : "oke hari ini aku jemput ya, jam 8 malam di mall X."
Zahra : "siap kak, nanti aku kabarin kalau udah sampe"
Aku : "dan satu hal lagi, kalo emang kamu serius, aku pengen kamu nanti nggak pake bh dan celana dalem waktu ketemu aku, dan untuk kode baju nya kamu harus pake tanktop dan celana hotpants."
Zahra : "tapi kak..."
Aku : "kamu serius gak? Kalo serius gausah pake tapi-tapi!"
Zahra : "iya kak"

Percakapan via skype selesai. Sekarang waktu menunjukan jam 4 sore, aku langsung bersiap-siap menuju kota B untuk menjemput zahra.

--------------------------------------------------------------------

Sampai disana, karena jam masih menunjukan jam 19.30, aku memutuskan untuk mencari makan dulu dan berkeliling di dalam mall.
"Kriiinnngg... kringggg...."
Begitu sedang asik makan, tiba-tiba hp ku berdering, dan yang aku tau nomer ini adalah nomer telfon umum.
Aku : "halo ini siapa ya? Kok nelfon pake telfon umum?"
Zahra : "ini aku kak, Zahra"
Aku : "oh zahra, hp kamu kemana?"
Zahra : "tadi aku jual kak, buat bayar kontrakan terakhir, kakak sekarang dimana? Aku udah di depan mall nya"
Aku : "oh aku lagi makan di restaurant X, kamu kesini aja"
Zahra : "oke kak aku kesana"

Saat ini aku sedang berada di cabang restaurant milikku, karena sudah lama sekali aku tidak kesini, dan saat ini aku sedang mengobrol dengan manager disini, dan kebetulan managernya adalah Diana sahabatku, hampir di seluruh cabang restaurant ku manager nya adalah sahabat2 ku sendiri, karena kita sudah saling dekat dan percaya.
Saat sedang mengobrol, dihadapanku terlihat seorang gadis yang masih sangat belia, mengenakan tanktop berwarna biru dan celana hotpants, dan tidak salah lagi, ini adalah Zahra, terlihat puting yang samar-sama menjiplak di tanktopnya sukses membuat vagina ku basah.
Aku : "Zahraaa... sini... sini..."
Zahra : "halo kak renata"
Diana : "ini siapa ren?"
Aku : "oh iya, kenalin ini temen baruku Zahra"
Zahra : "halo kak diana"
Diana : "ren lo jadi mau liat laporan keuangannya?"
Aku : "jadi lah di"
Zahra : "lho... kak renata kerja disini? Kok kenal sama managernya?"
Diana : "Renata itu yang punya restaurant ini dek, cabang nya banyak, duitnya juga banyak, jadi kalo mau apa2 bilang aja, dia nggak pelit kok hahaha"
Zahra : "serius...?"
Diana : "mau bukti? Tanya ke kasir deh"
Aku : "dianaaaa... sialan lo buka2 kartu gue, kamu udah makan? Pesen aja sepuasnya gratis kok"
Zahra : "asiikk.. makan gratis"
Sambil menunggu makanan datang, akupun mengobrol berdua dengan zahra untuk mengulik informasi lebih lanjut.
Aku : "kamu bener-bener serius mau jadi slave aku?"
Zahra : "iya kak aku serius, asalkan aku bisa sekolah lagi"
Aku : "kalo itu kamu gaperlu khawatir, oiya, syarat yang tadi aku kasih udah dilakuin? Coba angkat tanktop kamu"
Zahra : "tapi kak, disini rame aku malu"
Aku : "yaudah gajadi deh kalo gitu!"
Zahra : "nih kak"

Aku hanya bisa tertegun melihat payudara mungil zahra, kulitnya putih mulus, dan memiliki puting berwarna kecoklatan dan yang bikin gairah ku naik adalah saat ku perhatikan ketiak nua, sepertinya ia lupa untuk cukuran dan sudah mulai ditumbuhi bulu-bulu pendek di ketiaknya, situasi disini sangat ramai, dan aku yakin ada beberapa orang yang mendapat rezeki nomplok dapet tontonan payudara gratis dari gadis berumur 14 tahun.

Aku : "coba kamu sini duduk disamping aku"

Tangan ku mulai meraba bagian celana zahra, vagina nya begitu mungil, dan belum ditumbuhi bulu yang lebat, saat aku meraba dan mengelus-elus bagian klitoris nya, zahra tiba2 memelukku dan berteriak
"Awwwww...."
"Sssttt jangan teriak, disini rame lho"
Aku melanjutkan mengelus-elus vagina zahra, dan tangan kananku memainkan putingnya secara lembut.
"Sshhh.. ahhh... ahhhh"
Desahan zahra membuat gairahku naik, zahra terus memeluk ku dan menempelkan jidatnya di pundakku, badannya mulai bergerak tak beraturan, nafasnya pun kian memburu, keringat terlihat jelas menetes di wajah zahra. Dan yang membuat aku bernafsu adalah, zahra tidak memakai deodorant... karena aroma keringatnya tercium olehku, saat sedang asik mengendus bau ketiak zahra, tiba-tiba dia memelukku lebih erat lagi sambil mendesah panjang, badannya bergetar hebat, orang-orang di sekitar memperhatikan tingkah kami lalu pergi, tangan ku kini basah dan terasa hangat karena cairan yang keluar dari vagina zahra, celana hotpants yang dipakai zahra pun sampai basah dan cairannya perlahan menetes di seluruh kakinya hingga lantai.

Diana : "ternyata lo belom berubah juga ya hahahaha" tiba-tiba diana datang menghampiri kami, diana tertawa begitu kencang, hingga seluruh karyawan resto memandang kearah kami.
Aku : "ah sialan, jangan berisik dong hahaha"
Aku melihat zahra masih memelukku dan masih mengatur nafas.
Diana : "liat tuh kasian anak orang badannya sampe gemeter gitu, celana nya juga basah kuyup"
Aku : "wah iya, celana nya sampe basah semua gini. Gimana nih?"
Diana : "udah beliin baju di toko sebelah aja, jangan lupa beliin gue satu ya"
Aku : "bener juga.. yeee bisa aja modusnya hahaha, yuk zahra kita ke toko sebelah nyari baju"

Dan akupun jalan bersama zahra ke toko sebelah resto kami, zahra terlihat jalan dengan malu-malu, beberapa orang memperhatikan kami dengan bingung, saat sampai mataku langsung tertuju dengan dress putih yang bagian punggungnya tidak tertutupi, dan sangat pendek sekali, aku pikir ini cocok, jadi aku langsung membelikannya dan menyuruh zahra dan tidak lupa aku membelikan baju juga untuk diana, karena dia sahabatku dan juga dia bekerja cukup baik, setelah pamitan aku langsung bergegas pulang menuju jakarta bersama slave baru ku.

"Cerita baru saja dimulai, siap-siap buat kendorin celana ya hehehe" -Renata

-----------------------Bersambung------------------------

Renata (Part 1) : Prolog

Halo para pembaca semuanya, kali ini aku mau berbagi cerita hasil karanganku, kuharap kalian menyukai cerita karanganku ini.

Namaku adalah Renata Zivillia, kalian bisa memanggilku Renata, umurku saat ini adalah 22 tahun, aku adalah seorang mahasiswi jurusan hukum di salah satu Universitas negeri no.1 di Indonesia, dan aku adalah pemilik sebuah restaurant yang kini telah memiliki cabang di hampir seluruh Indonesia dan beberapa di luar negeri. Di umur yang terbilang sangat muda ini, aku sudah sukses dan menciptakan banyak lapangan kerja.


Perawakan tubuhku, aku memiliki rambut lurus berwarna hitam kepirangan, mataku sipit karena memang ayahku keturunan chinnese, kulitku putih mulus tanpa ada luka sedikitpun di tubuhku, tinggi ku 168cm, ditambah tubuh seksi, payudara berukuran 36B dan kaki yang jenjang, banyak dari teman-teman ku yang memanggilku dengan sebutan bidadari kampus. Banyak lelaki yang menggodaku bahkan menembakku untuk menjadi pacarnya, namun semuanya aku tolak, bukan karena mereka jelek atau yang lainnya, tapi karena aku suka dengan perempuan (lesbian), salah satu hal yang membuat aku menjadi lesbian adalah karena ayahku yang mencampakkan mamahku dan lebih memilih menceraikannya dan tinggal dengan istri muda nya, bahkan ketika mamahku telah tiada, dia datang bersama istri mudanya. Hal itulah yang membuat aku takut untuk berhubungan dengan laki-laki dan hal itulah yang membuat aku terus berusaha keras untuk hidup hingga se sukses sekarang. Aku sudah bisa mempunyai rumah, apartemen, dan mobil hasil jerih payahku sendiri.

--------------------------------------------------------------------

Siang itu selepas pulang kampus, seperti biasa aku langsung menuju ke cafe yang aku miliki di dekat kampus. Dan aku mengeluarkan sebuah laptop untuk berburu foto, oiya selain lesbian, aku juga mengidap fetish yaitu aku menyukai bagian ketiak wanita, dan aku mempunyai akun twitter @fotoketiak yang di khususkan untuk share foto-foto ketiak wanita. Ketika sedang mencari-cari foto dan video, aku melihat salah satu video dimana ada seorang wanita yang tangan dan kaki nya sedang diikat hingga tidak bisa bergerak,  dan vagina nya sedang dirangsang menggunakan vibrator. Namun yang anehnya dia melakukan semuanya itu sendirian. Awalnya aku biasa saja melihat video tersebut, namun lama kelamaan, badanku terasa sangat panas dan terangsang. Aku membuka blazer, tanktop yang aku pakai, dan rok pendek diatas lutut pun tanpa sadar sudah terlepas, kini aku hanya memakai bh dan celana dalam. Aku membuka seluruh pakaian dalamku dan kini aku sudah benar-benar bugil. Aku mulai meraba-raba payudaraku yang ranum dengan lembut. Aku mulai memilin-milin putingku yang berwarna kecoklatan secara halus dan perlahan.

"Sssshhhhh... ahhhhhh..." tanpa sadar tangan kananku sudah berada di selangkanganku

 dan mulai meraba-raba clitoris ku, "ahhhh... ahhh... shhhh..." suara yang aku keluarkan begitu keras, namun aku tidak perlu khawatir, karena ruanganku kedap suara dan semua karyawanku adalah wanita. "Ssshhh... ahhhh... terus sayang... aku mau keluar..." semakin cepat aku menggosok klitoris ku, pinggulku naik turun mengikuti irama dan rangsangan yang tercipta, tubuhku mulai mengejang dan bergetar hebat, keringat mulai membasahi seluruh tubuhku, suara-suara desahan pun semakin keras, begitupula kedua putingku yang sedari tadi aku mainkan dengan jariku. Dan yang aku tau, sebentar lagi aku akan mengalami orgasme, cairan hangat mulai membasahi bibir vagina dan pahaku hingga kursi dan lantai pun juga ikut basah. "Ahhhh... ahhhh... ahhh... terusss... aku... kelu..."
Belum selesai aku menuntaskan orgasme pertamaku, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangan ku, aku mulai panik dan tidak akan sempat mengenakan pakaianku, aku langsung mengambil blazer dan menutupi tubuh atasku, dan tubuh bagian bawahku aku sembunyikan dibawah meja agar tidak terlihat dari depan. Karyawanku yang mengantar kopi terlihat kebingungan memandangku.
Badanku sesekali masih tampak bergetar karena orgasme ku tadi. Vaginaku masih terasa ngilu dan sangat sensitiv, jika bagian clitoris ku tersentuh, badanku langsung bergetar karena rasa nikmat dan geli yang begitu luar biasa. Perasaanku saat itu adalah campur aduk, antara takut dan benar terangsang. Aku takut ketahuan oleh karyawanku. Namun seperti nya doa ku dikabulkan dan karyawanku tidak mengetahui nya dan langsung pergi meninggalkan ruangan ku. Setelah selesai, aku mulai membersihkan sisa-sisa cairan orgasme ku tadi dan aku langsung searching di internet tentang video tadi, dan aku menemukan kata "self bondage" dan sepertinya aku mulai tertarik dengan aliran yang satu ini, disitu juga tertulis tutorial untuk melakukannya. Dan alat-alat yang diperlukan pun cukup unik, yaitu 3 buah borgol, 1 buah vibrator kapsul, 1 buah anal plug, 2 buah tali pramuka, 1 buah lakban, dan yang unik disini tertulis 1 buah celana dalan bekas pakai. Aku mulai bingung untuk apa sebuah celana dalam bekas, dan tanpa pikir panjang aku langsung mencari semua barang yang aku perlukan di internet dan membelinya secara online, karena tidak mungkin aku datang langsung ke toko nya. Semua barang sudah kupesan dan penjual bilang akan sampai hari ini juga pada malam hari. Sesudah itu aku langsung pulang menuju rumah karena hari sudah semakin sore dan aku sudah tidak sabar untuk melihat barang pesananku. Aku langsung masuk ke mobil dan jalan menuju rumah, seperti biasa, aku selalu telanjang bulat saat menyetir mobil dan tidak pernah menyalakan AC walaupun cuaca diluar sangat panas, karena aku suka mencium bau keringat ku sendiri terutama di bagian ketiak, dan aku tidak pernah memakai deodorant.

--------------------------------------------------------------------

Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 21.00 dan aku baru saja sampai dirumah, karena perjalanan dari kampus ke rumah yang begitu jauh ditambah macet, jadi membutuhkan waktu berjam-jam. Aku melihat sekeliling dan memastikannya aman sebelum aku membuka pintu garasi, karena tubuhku telanjang dan aku tidak mau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena aku sangat menjaga keperawananku. Begitu aman aku langsung membuka pintu dan memakirkan mobilku di garasi. Begitu ingin masuk kerumah, aku dikejutkan dengan sebuah kardus yang cukup besar yang berada di depan pintu, setelah aku cek aku merasa sangat senang karena semua barang pesananku sudah sampai tepat pada waktunya.
Aku langsung masuk dan melihat isi dari kardus tersebut, terlihat 3 buah borgol besi dengan bulu-bulu berwarna ungu di sekeliling borgolnya, aku langsung mencobanya di kaki dan ternyata kunci nya cocok. Baru mencoba nya saja aku langsung terangsang, putingku mulai mengeras. Tanpa basa-basi aku langsung mencoba tutorial yang tadi sudah aku print. Hal pertama yang harus aku lakukan adalah mengikat kedua ujung kunci tersebut dengan tali, lalu dimasukkan kedalam gelas yang sudah diisi oleh air dan dibekukan terlebih dahulu di dalam freezer, hal kedua yang harus kulakukan adalah menyiapkan tempat yang ada tiang di kedua sisi nya, fungsinya adalah untuk mengikat kedua kaki dan kebetulan di halaman belakang aku mempunya kandang anjing permanent yang cukup besar, namun tidak tinggi, jadi harus merangkak hingga bisa masuk dan jangan harap bisa berdiri didalamnya, untuk jongkok pun tidak bisa, karena terlalu pendek. 30 menit berlalu, aku mengecek freezer ternyata kunci ku sedah beku bersama dengan air tadi lalu aku langsung membaca tutorial selanjutnya. Disitu tertulis untuk menuju lokasi yang tadi disuruh, aku langsung menuju ke kandang anjing dan masuk kedalamnya, tidak lupa semua peralatan aku bawa. Ternyata kunci yang dibekukan tadi untuk menahanku agar tidak membuka borgol sebelum es tersebut sepenuhnya mencair , berikutnya disitu tertulis aku disuruh menyumpal mulutku dengan celana dalam bekas dan melapisinya dengan lakban, aku sudah menyiapkan celana dalam yang tadi aku pakai, awalnya aku ragu dan jijik namun otak ku sudah sangat bernafsu, setelah selesai aku mengetes suaraku, "mmmmhhhh...mmmhhh..." hanya pelan yang bisa terdengar, berikutnya aku disuruh mengangkang dan mengikat masing2 pahaku ke besi-besi tadi hingga kakiku tidak bisa rapat. Setelah selesai, aku tes dan memang benar, jangankan untuk merapatkan kaki, untuk menggerakannya saja sudah susah. Selanjutnya aku disuruh untuk memborgol kedua pergelangan kakiku ke besi tadi, dan sekarang posisi kakiku mengangkang memamerkan bibir vagina ku yang mulus tanpa bulu dan berwarna pink. Selanjutnya aku disuruh meletakkan vibrator kapsul tadi di bagian klitoris dan menahannya dengan lakban, aku menghabiskan seluruh lakban ku untuk menahan vibrator tersebut, dan aku disuruh memegang remotnya. Hal terakhir yang harus aku lakukan adalah memborgol tangan ku sendiri. Setelah selesai semua, yang harus aku lakukan kini adalah menyalakan vibrator tersebut menggunakan remote yang tadi. Dan......

------------------------Bersambung------------------------